Aku, Sastra, dan Literasi

 


Waktu saya kuliah semester satu, tidak menyengaja saya lihat satu pamflet pertandingan menulis puisi yang diselenggarakan oleh satu komune. Saya iseng ikuti pertandingan itu, serta mengirim karyaku ke e-mail yang tercantum di pamflet. Selang beberapa minggu sesudah pemilihan, saya mendapatkan berita baik jika karyaku dipilih untuk dibukukan. Kontan saya benar-benar suka, mengingat itu ialah pertandingan menulis pertama kaliku. Saya benar-benar bahagia.

Teknik Pukulan Mematikan Ayam Bangkok

Dari sana, saya mulai cari serta ikuti beberapa lomba yang diselenggarakan oleh penerbit serta komune literasi untuk cari tahu info lomba menulis. Karya yang saya ikutsertakan dalam pertandingan beberapa sukses dipilih untuk dibukukan. Saya mendapatkan banyak e-sertifikat dari pertandingan-kompetisi itu.


Kecintaanku pada dunia sastra serta literasi makin menggebu. Saya jadi punyai mimpi untuk mengeluarkan buku solo. Tetapi, buatku mengeluarkan buku tunggal tidak segampang yang sempat kubayangkan. Sekarang ini banyak penerbit indie yang tawarkan keluar gratis komplet dengan sepaket sarana yang ditawarkannya.


Tetapi, saya tidak mau asal-asalan kirim naskah ke penerbit. Saya betul-betul selektif. Sebetulnya saya berasa tulisanku tidak betul-betul baik untuk ukuran sikapku yang selektif ini. tetapi tulisanku pun tidak buruk-buruk sangat, kurasa. Saya tetap dapat nikmati tulisanku saat saya membacanya. Sejauh ini belumlah ada orang yang membaca tulisan yang ingin kuterbitkan.


Saya tidak yakin diri. Saya tidak siap untuk mendapatkan kritikan atau pendapat dari pihak lain. Saya tahu saya tahu... semestinya saya tidak berlaku semacam itu. tetapi sama seperti yang kubilang barusan, saya belum siap. Apabila kelak saya siap, saya akan suka hati buka diri untuk semua kritik yang akan membuat kompetensi diriku.


Sebab seringkali ikuti pertandingan menulis puisi serta karyaku sukses dibukukan bersama-sama karya dari kontributor lain yang dari beberapa wilayah di Indonesia, membuat teman-temanku menduga jika saya betul-betul sudah jadi penulis.


Walau sebenarnya, menurutku itu belum berapa. Seperti naiki tangga, saya belum capai setengahnya. Saya masih seperempat jalan. Tetapi, walau begitu---sebisa kemungkinan saya tidak mau berpuas diri. Saya masih kurang baik dari sisi kualitas karya atau dari usaha.


Saya harus tingkatkan kompetensi diriku saat menulis. Sekarang, tidak cuma puisi sebagai objek pembelajaranku di bagian tulis-menulis, tetapi artikel, jurnal serta buku nonfiksi juga tidak lepas dari perhatianku. Entahlah mengapa saya ingin dapat mnulis beberapa tipe tulisan. Ditambah lagi rekan-rekan yang satu almamater denganku, serta yang ada pada sebuah fakultas denganku sudah banyak yang mengeluarkan buku solo. Berikut kenapa saya tidak mau terbuai dengan yang sudah kucapai sekarang ini. karenanya akan membuatku enjoy serta tidak cepat responsif hadapi keadaan.


Bukanlah saya iri dengan mereka yang sudah sukses mengeluarkan buku, jurnal atau karya tulisan lain. Namun, hal tersebut seolah dapat meningkatkan semangatku untuk selalu bergerak maju melebihi batasan dalam diriku. Lihat mereka yang sudah tiba pada step dimana mereka sukses "mendapatkan" serta saatnya "menjaga" suatu hal yang sejauh ini diperjuangkan, membuatku ingin melalui tembok tinggi serta besar yang menghambat diriku untuk lihat dunia luar. Sebab bila saya dapat keluar dari tembok yang membelenggu itu, karena itu saya dapat mendapatkan beberapa hal yang awalnya tidak pernah kutemukan. Saya bebas.


Belakangan ini, saya mendapatkan info jika rekan-rekan sepermainanku sudah sukses mengeluarkan satu jurnal. Saat dengar info itu juga saya benar-benar suka. Pada akhirnya teman-temanku sukses menunjukkan jika mereka dapat memperlihatkan kekuatan spesial mereka; menulis.


Walau jurnalku tidak sukses keluar, atau memanglah belum saatnya namaku terpajang dalam suatu jurnal, namun dengan lihat teman-temanku itu, saya jadi tergerak untuk mengeluarkan satu karya yang terkait dengan studi pengetahuan yang kupelajari; perpustakaan.


Postingan populer dari blog ini

Russia Overcomes Sanctions to Expand Missile Production, Officials Say

Menulis dengan 61 Jari

A study by the World Weather Attribution group