Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Sulitnya Memulai Akibat Lama Tak Menulis

Gambar
  Minimal 2 hari sekali tercipta satu tulisan, di Kompasiana. Itu dahulu, sebelum malas yang disengaja berlalu satu bulan. Repot kerja, satu fakta pembenaran diri, walau sebenarnya jika kemauan hampir tentu dapat. Teknik Pukulan Mematikan Ayam Bangkok Kembali bangkit, ingin alami sensasi persahabatan yang sudah terjaga serta pernah berhenti. Beratnya kemauan mendesak huruf-huruf serta menyusunnya jadi satu tulisan tidak kemungkinan terwujud jika tidak ingat untuk apa satu tulisan dibikin. Tujuannya menulis ialah ingin diketahui, serta berguna, serta saat kita sudah tanpa, untuk penulis. Lama tidak menulis, berefek kegamangan jika menyebutkan diri penulis, sebab penulis seharusnya ya menulis. Intinya jadi penulis, sebenar-benarnya ialah ingin memperoleh bonus kesehatan serta kebahagiaan. Jujur dari lubuk hati yang terdalam, berkaca pada apakah yang sudah dirasa sejauh ini. Tidak ikhlas kehilangan teman-teman yang sejauh ini, serta sekian tahun sudah sama-sama share serta mengenali

Menulis dengan 61 Jari

Gambar
  Ada narasi mengenai seorang penulis yang di-gojlok-i, dirayu oleh penulis lain sebab produktifnya dia dalam membuat artikel. Dalam satu hari dia hampir tentu mencantolkan satu artikelnya pada suatu media. Serta satu waktu dua atau tiga artikelnya juga terpampang disana. Teknik Pukulan Mematikan Ayam Bangkok Sebab demikian produktifnya penulis ini, dia juga diduga oleh temannya ini, dengan suara bergurau tentu saja, pelihara tuyul untuk menyelesaikan tulisannya. Tuyul-tuyul yang dia ternak serta dia pekerjakan spesial untuk menyelesaikan satu tulisan. Mungkin, fakta timbulnya gurauan ini karena rekanan sama-sama penulisnya itu pernah melihat film Ghost Writer, entahlah itu yang versus serius atau versus humornya. Pada dasarnya, film itu menceritakan mengenai usaha absurd yang dilakukan oleh seorang penulis untuk terus tingkatkan produktivitasnya waktu berkreasi. Termasuk langkah yang mereka menempuh itu dengan mendayakan layanan sesosok hantu. Serta sebagai mirakel selanjutnya ia

Kupas Tuntas Buku "Mewujudkan Indonesia 4.0", Karya Cendikia Muda

Gambar
  Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) sah mengeluarkan satu buku yang meringkas pertimbangan beberapa cendikia muda Indonesia di Australia pada Kamis, 3 September 2020, berada di Kedutaan Besar Indonesia, Canberra, Australia. Teknik Pukulan Mematikan Ayam Bangkok Beberapa pelajar Indonesia di Australia terdorong untuk mengumpulkan ide serta jalan keluar untuk menyongsong revolusi industri 4.0. Ide itu dituliskan dalam Buku yang dikasih judul "Merealisasikan Indonesia 4.0: Kelompok Pertimbangan Pelajar Indonesia di Australia". Buku ini diinginkan jadi salah satunya andil yang dapat diberi dalam menyiapkan Indonesia 4.0. Mengenai cakupan intisari buku yang digawangi Denny Irawan dkk ini, terbagi dalam tujuh subtema pertimbangan: Subtema ekonomi, industry serta investasi: mengulas posisi quo perekonomian Indonesia serta macam faktor yang penting jadi perhatian spesial untuk menyesuaikan dengan Revolusi Industri 4.0. Subtema tehnologi serta pengembangan: mengul

Review Novel "Invalidife" Karya Faradita

Gambar
  Membaca ialah hoby saya dari dahulu. Ditambah lagi novel hoby berat tetapi jangan sodorin yang seram ya tentu saya tolak. Saya bertambah senang membaca novel yang bahagia ending alias romantis agar terjangkiti romantis jadi si kekasih tetap terbuai serta memelekat belahan jiwa tetap memuja serta menyukai saya. Teknik Pukulan Mematikan Ayam Bangkok Kesempatan ini saya mengulas novel yang berjudul Judul : Invalidife Karya : Faradita Tebal halaman : 398. Ceritanya menceritakan mengenai cerita cinta di antara gadis cacat serta seorang anak konglomerat. Gadis ini namanya Pelita Senja, ia alami kelumpuhan kakinya sebab kecelakaan sekaligus mengambil nyawa ibunya. Hingga si ayah mempersalahkan anak gadisnya serta tidak memperdulikannya. Pelita Senja tumbuh dengan berupaya masih tegar, mandiri serta senyum yang indah tetap menghiasi mukanya yang cantik. Walupun kakinya empat tidak menghalanginya mendapatkan beasiswa di universitas punya kakek David. Kakek David memiliki cucu yang namany

Aku, Sastra, dan Literasi

Gambar
  Waktu saya kuliah semester satu, tidak menyengaja saya lihat satu pamflet pertandingan menulis puisi yang diselenggarakan oleh satu komune. Saya iseng ikuti pertandingan itu, serta mengirim karyaku ke e-mail yang tercantum di pamflet. Selang beberapa minggu sesudah pemilihan, saya mendapatkan berita baik jika karyaku dipilih untuk dibukukan. Kontan saya benar-benar suka, mengingat itu ialah pertandingan menulis pertama kaliku. Saya benar-benar bahagia. Teknik Pukulan Mematikan Ayam Bangkok Dari sana, saya mulai cari serta ikuti beberapa lomba yang diselenggarakan oleh penerbit serta komune literasi untuk cari tahu info lomba menulis. Karya yang saya ikutsertakan dalam pertandingan beberapa sukses dipilih untuk dibukukan. Saya mendapatkan banyak e-sertifikat dari pertandingan-kompetisi itu. Kecintaanku pada dunia sastra serta literasi makin menggebu. Saya jadi punyai mimpi untuk mengeluarkan buku solo. Tetapi, buatku mengeluarkan buku tunggal tidak segampang yang sempat kubayangk