Review Novel "Invalidife" Karya Faradita


 



Membaca ialah hoby saya dari dahulu. Ditambah lagi novel hoby berat tetapi jangan sodorin yang seram ya tentu saya tolak. Saya bertambah senang membaca novel yang bahagia ending alias romantis agar terjangkiti romantis jadi si kekasih tetap terbuai serta memelekat belahan jiwa tetap memuja serta menyukai saya.

Teknik Pukulan Mematikan Ayam Bangkok

Kesempatan ini saya mengulas novel yang berjudul


Judul : Invalidife


Karya : Faradita


Tebal halaman : 398.


Ceritanya menceritakan mengenai cerita cinta di antara gadis cacat serta seorang anak konglomerat.


Gadis ini namanya Pelita Senja, ia alami kelumpuhan kakinya sebab kecelakaan sekaligus mengambil nyawa ibunya. Hingga si ayah mempersalahkan anak gadisnya serta tidak memperdulikannya.


Pelita Senja tumbuh dengan berupaya masih tegar, mandiri serta senyum yang indah tetap menghiasi mukanya yang cantik. Walupun kakinya empat tidak menghalanginya mendapatkan beasiswa di universitas punya kakek David. Kakek David memiliki cucu yang namanya Dewa Pradipta.


Dewa Pradipta seorang cucu memberontak atas ketidakadilan yang berlangsung di tempat tinggalnya. Ia lari dari rumah sejak ia SMP. Sejak ia SMP ia hoby memotret teman- temannya sampai ia kuliah. Jadi photografer populer.


Disamping itu ada Gilvy yang benar-benar menyukai Pelita Senja tetapi sayang ia cuma dipandang rekan olehnya.


Cerita cinta yang berlangsung justru sebaliknya Dewa Pradipta semula ingin taruhan bila ia gampang memperoleh Pelita Senja seperti gadis-gadis yang lain tetap memujanya serta memburu-ngejar cintanya.


Lain dengan Pelita Senja, ia ditugaskan dosen Brata jadi pembimbing Dewa Pradipta sebab ia jarang-jarang masuk universitas.


Atas usaha Pelita Senja, dengan kegigihannya walupun terkadang cemoohan itu tetap tiba sebab ia cacat. Tetapi Pelita Senja masih tersenyum. Pelita Senja cantik, polos serta polos. Tidak banyak rias rambutnya mode kepang dua serta pakaiannya tetap pakaian kuno peninggalan ibunya.


Serta sebab kepolosannya Dewa Pradipta jadi jatuh hati pada Pelita Senja. Cinta yang pertama-tama tumbuh di hatinya yang meyakini narasi waktu kecilnya.


Waktu kecil Dewa Pradipta yang sudah lihat pembunuhan ayah serta ibunya dengan cara langsung di muka matanya serta tetap membuat ia mimpi jelek. Sampai satu waktu karena hubungan mereka, pada akhirnya ia dapat bercerita mengenai kehidupan waktu lalunya serta berupaya cari aktor Ayah serta Ibunya.


Si kakek tetap berupaya di toksini pemikirannya oleh Yeremi ayah dari Gilvy yang berlangsung ialah pembunuh ayah serta ibunya Dewa Pradipta. Yeremi gelap mata sebab harta, ia tidak tahu diri sudah diangkat anak oleh Kakek David.


Sampai ia berencana pembunuhan pada orangtua Dewa Pradipta serta menyertakan Ayah Pelita Senja.


Hingga ia nyaris putuskan Pelita Senja sebab ayahnya ialah pembunuh orang tuanya.


Cerita cinta Pelita Senja dengan Dewa Pradipta benar-benar penuh lika-liku serta tidak berasa berapakah kali airmata jatuh.


Novel ini penuh ide si penulis serta sukses membuat saya membaca tiada henti.


Novel yang benar-benar menarik.


Jadi ingin membaca karya penulis yang lain.


Postingan populer dari blog ini

Russia Overcomes Sanctions to Expand Missile Production, Officials Say

Menulis dengan 61 Jari

A study by the World Weather Attribution group