Menulis dengan 61 Jari


 


Ada narasi mengenai seorang penulis yang di-gojlok-i, dirayu oleh penulis lain sebab produktifnya dia dalam membuat artikel. Dalam satu hari dia hampir tentu mencantolkan satu artikelnya pada suatu media. Serta satu waktu dua atau tiga artikelnya juga terpampang disana.

Teknik Pukulan Mematikan Ayam Bangkok

Sebab demikian produktifnya penulis ini, dia juga diduga oleh temannya ini, dengan suara bergurau tentu saja, pelihara tuyul untuk menyelesaikan tulisannya. Tuyul-tuyul yang dia ternak serta dia pekerjakan spesial untuk menyelesaikan satu tulisan.


Mungkin, fakta timbulnya gurauan ini karena rekanan sama-sama penulisnya itu pernah melihat film Ghost Writer, entahlah itu yang versus serius atau versus humornya.


Pada dasarnya, film itu menceritakan mengenai usaha absurd yang dilakukan oleh seorang penulis untuk terus tingkatkan produktivitasnya waktu berkreasi. Termasuk langkah yang mereka menempuh itu dengan mendayakan layanan sesosok hantu.


Serta sebagai mirakel selanjutnya ialah apa iya hantu dapat menulis? Pasti ini akan memerlukan satu penjelasan serta pembuktian tertentu untuk menjawabnya.


Itu sedikit pengantar yang saya pakai untuk mengawali tulisan ini, yang kira-kira pokoknya ialah terkait dengan produktivitas saat menulis.


Walau misalnya bisa dipandang benar-benar ramashook, buat mereka yang memakai logika sehatnya. Tetapi, minimal ini dapat jadi deskripsi atas situasi seorang penulis yang berupaya jaga kesibukannya dalam berkreasi. Halal serta haram? Diamkan nurani mereka sendiri yang menimbangnya.


Berkebalikan dari apakah yang saya deskripsikan di atas, dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai satu cara logis yang dapat dilakukan oleh seorang penulis untuk jaga irama mereka dalam berkreasi.


Untuk seorang penulis yang kemungkinan mendapatkan ide darimanakah saja serta kapan saja hadirnya, karena itu dia juga sebaiknya tetap sediakan media spesifik untuk tangkap inspirasi atau ide yang hadirnya setiap saat itu.


Ditambah dengan kehadiran tehnologi gawai yang ada di sekarang ini, jadikan kesibukan menulis ini semakin gampang dilaksanakan. Demikian gampangnya kesibukan ini sampai dia bisa dilaksanakan lewat 61 jemari seorang penulis.


Sesaat, sesaat. 61 jemari? Ya. Betul. 61 jemari. Panggilan menulis dengan 61 jemari ini ialah satu arti lain dari apakah yang kita mengenal dengan menulis kapanpun serta dimanapun. Lalu, bagaimana asal mula arti ini?


Postingan populer dari blog ini

Russia Overcomes Sanctions to Expand Missile Production, Officials Say

A study by the World Weather Attribution group